|
Ancaman terhadap hutan hujan Amazon di masa depan
Di antara Juni 2000 dan Juni 2008, lebih dari 150.000 km persegi hutan
hujan ditebangi di Amazon Brazil. Meski tingkat penggundulan hutan telah
melambat sejak 2004, hilangnya hutan diperkirakan akan berlanjut di
masa depan.
Berikut adalah tentang penggerak penggundulan hutan di masa lalu, sekarang, dan kemungkinan di masa depan di Amazon Brazil.
Penggerak penggundulan hutan Amazon di masa lalu
Kebanyakan penggundulan hutan di Amazon Brazil telah muncul sejak akhir
1960an saat pemerintahan militer Brazil mulai mensponsori program
pembangunan skala besar untuk mendukung kolonisasi di wilayahnya.
Rencananya, yang dicanangkan untuk menyediakan kesempatan ekonomi untuk
para penduduk miskin tanpa tanah dari daerah-daerah padat di negara dan
membangun keberadaan nasional di daerah pedalaman yang luas dan
berpenduduk jarang, menawarkan pinjaman bersubsidi kepada mereka yang
menetap dan peternak, serta membiayai proyek ambisius jalan tol seperti
jalan tol Trans-Amazonian.
Meski Trans-Amazonian gagal memenuhi target-target ekonomi dan
sosialnya, ia berhasil membuka bidang-bidang tanah hutan hujan yang
sebelumnya susah diakses untuk pembangunan. Perluasan lahan dilakukan
untuk ladang rumput hewan ternak intensitas rendah dan agrikultur dasar
jangka pendek. Walau hukum melarang pembukaan hutan hingga 50 persen
dari kepemilikan penetap, penggundulan hutan menanjak dari tak berarti
hingga lebih dari 20.000 km persegi per tahun di tahun 1980an. Proyek
infrastruktur raksasa – khususnya bendungan – sebagian ditanggung oleh
bank pembangunan multilateral juga telah berkontribusi pada hilangnya
hutan skala besar, sementara penebangan hutan memacu ekspansi dari
hubungan jalanan tidak resmi dan ekspansi agrikultur bersubsidi.
Saat skema kolonisasi menyusut dan ekonomi melemah di awal 1990an,
tingkat penggundulan hutan melambat. Hingga akhir dari dekade, pembukaan
hutan menjadi semakin terindustrialisasi, secara besar beralih dengan
ekonomi sebagai penggerak penggundulan hutan. Walau pembukaan hutan
untuk ladang rumput hewan ternak berlanjut menjadi penyebab terbesar
pengubahan hutan, munculnya agrikultur kedelai dengan mekanisasi di
wilayah Pará dan Mato Grosso memberikan petunjuk seperti apa dekade
selanjutnya dalam hutan hujan terbesar dunia.
Penggerak penggundulan hutan Amazon di masa kini
|

Grafik pie ini berdasarkan pada angka-angka median untuk tingkatan
estimasi. Harap dicatat estimasi rendah untuk pertanian skala besar.
Antara tahun 200-2005, perkebunan kacang kedelai menyebabkan persentase
yang kecil dari keseluruhan penggundulan hutan langsung. Walau begitu,
peran dari kedelai cukup signifikan di Amazon, menggantikan pemilik
lahan kecil yang kemudian membuka wilayah hutan yang masih perawan dan
menyediakan “pendorong kunci ekonomi dan politis untuk proyek jalan tol
dan infrastruktur baru, yang mempercepat penggundulan hutan oleh aktor
lain,” menurut Philip Fearnside. Juga penting untuk menyadari bahwa
penggundulan hutan ini bukanlah degradasi. Penebangan mempengaruhi
wilayah yang sama luas, namun tidak secara langsung menyebabkan
penggundulan hutan.
|
Penggundulan hutan berlanjut digerakkan oleh faktor yang sama dengan
tahun 1990an, walau sejak 2000, pembukaan hutan tahunan telah
menunjukkan peningkatan ketatnya korelasi dengan harga komoditas,
terutama kedelai dan daging sapi, yang telah diuntungkan dari adanya
nyaris pemusnahan hewan ternak akibat penyakit kaki dan mulut, serta
inovasi agrikultur yang telah mengubah tanah tandus keasaman di wilayah
tersebut menjadi lahan yang cocok untuk pertanian kedelai besar. Semakin
banyak lahan Amazon yang dijadikan sebagai lahan pertanian, naiknya
harga untuk komoditi pun menjadi pendorong terjadinya pembukaan
hutan.Ekspansi di daerah ini didukung oleh insentif finansial – termasuk
pinjaman bersubsidi – dan “Program Akselerasi Pertumbuhan” (Program for
the Acceleration of Growth - PAC) Brazil senilai 43 milyar dollar,
sebuah inisiatif yang membiayai kontruksi jalan, pelabuhan, pipa-pipa,
bendungan hidroelektrik, dan berbagai peningkatan infrastruktur lain. Di
bawah PAC, banyak wilayah Amazon akan dibuka untuk pembangunan,
meningkatkan kelangsungan kedelai, kelapa sawit, penebangan, dan
produksi daging sapi di daerah yang sebelumnya terpencil.
Hewan Ternak
Pembukaan hutan untuk ladang rumput bagi hewan ternak adalah penggerak
terbesar dari penggundulan hutan di Amazon, terhitung lebih dari dua
pertiga dari pembukaan hutan tahunan dalam beberapa tahun. Secara
tradisional, lahan tersebut telah digunakan untuk penggembalaan dengan
intensitas rendah, terutama sebagai kendaraan untuk berspekulasi pada
harga tanah, namun ini sedang berubah. Pemasukan modal akhir-akhir ini,
dikombinasikan dengan pemusnahan penyakit kaki-dan-mulut serta
meningkatnya infrastruktur, telah menuju pada munculnya operasi intensif
hingga enam sampai delapan kali jumlah ternak per hektar. Tren ini
telah memacu kebangkitan Brazil menjadi eksportir terbesar daging sapi
di dunia. Kini, negara ini memiliki lebih dari 200 juta ekor ternak dan
rumah-rumah penjagalan di Amazon, dengan produksi lebih dari 40 persen,
menurut penelitian tahun 2008 oleh Amigos da Terra Amazônia Brasileira.
Sebesar 96 persen pertumbuhan ukuran kawanan ternak negara sejak akhir
tahun 2003 telah terjadi di Amazon.
Gelombang harga kedelai dan ternak baru-baru ini bisa menyebabkan
kenaikan angka kebakaran hutan. Tabel penggundulan hutan tahunan untuk
tahun 2007-2008 belum akan dikeluarkan hingga bulan Agustus 2008.
Kedelai
|

Ekspansi kedelai di Amazon Brazil, 1990-2005
Total penggundulan hutan dan wilayah perkebunan kacang kedelai di
seluruh daerah Amazon Brazil. Keseluruhan perkebunan kacang kedelai
hanya menyebabkan sebagian kecil dari penggundulan hutan, namun perannya
adalah mempercepat. Lebih jauh, ekspansi kacang kedelai dan pembangunan
infrastruktur yang terkait serta pemindahan petani mengakibatkan
penggundulan hutan oleh aktor-aktor lain. Catatan: beberapa pertanian
kacang kedelai didirikan pada lahan hutan yang telah terdegradasi dan
ekosistem cerrado yang bertetanggaan. Karenanya akan menjadi tidak
pantas untuk mengasumsikan wilayah penanaman kacang kedelai
merepresentasikan peran sebenarnya di penggundulan hutan.

Tingkat penggundulan hutan tahunan dan ekspansi kedelai tahunan untuk
daerah di Amazon Brazil, 1990-2005. Harap dicatat bahwa tahun 1995-1996
dan 1998-1999 adalah negatif dan tidak tampak di grafik. Grafik berdasar
pada data pemerintah Brazil.
|
Perkebunan kacang kedelai di Amazon telah meluas dengan cepat di
beberapa tahun terakhir akibat meningkatnya infrastruktur di daerah
tersebut dan naiknya permintaan akan minyak sayur untuk produksi
makanan, industri, dan biodiesel. Sejak tahun 1990 wilayah Amazon yang
ditanami kedelai telah meluas pada tingkat 14,1 persen per tahun (16,8
persen per tahun sejak tahun 2000) dan saat ini melingkupi lebih dari 8
juta hektar. Meski perusahaan kedelai terbesar Amazon telah terkena
larangan atas pengolahan kedelai di lahan gundul baru sejak Juli 2006,
kedelai tetaplah menjadi penggerak tidak langsung penting atas gundulnya
hutan di Amazon Brazil dengan menaikkan harga tanah dan menciptakan
pendorong untuk peningkatan infrastruktur yang mendukung pembukaan
hutan. Di daerah-daerah dimana tanah dan topografinya ssuai untuk
perkebunan kedelai dengan mekanisasi, lahan hutan hujan biasanya dibuka
untuk peternakan skala kecil dan lantas dijual kepada produsen kedelai
dua hingga tiga tahun kemudian. Peternak kemudian berpindah ke daerah
lain, dan memacu penggundulan hutan.
Pembukaan oleh pemilik lahan skala kecil
Pembukaan lahan oleh pemilik lahan skala kecil tetap menjadi sumber
signifikan pada penggundulan hutan baru di Amazon Brazil. Terlepas dari
usaha pemerintah federal baru-baru ini untuk mengekang penggundulan
hutan di “Arc of Deforestation”, pada saat yang sama juga mempromosikan
kolonialisasi di Amazon. Agensi-agensi termasuk INCRA dan SUFRAMA
menempatkan kembali ribuan setiap tahunnya yang kemudian membuka hutan
untuk agrikultur atau menjualnya ke pengembang.
Penebangan hutan
|
|
Penebangan hutan berlanjut menjadi komponen kunci pada perubahan
penggunaan lahan di Amazon Brazil. Meski penggundulan hutan sekaligus
melalui pembabatan hutan untuk diambil kayunya jarang di Amazon karena
penyebaran alami pohon-pohon yang berharga, penebangan hutan mengarah
pada degradasi hutan skala besar di wilayah tersebut. Diestimasikan
wilayah yang ditebangi di Amazon setiap tahunnya bisa melebihi luas
hutan yang gundul. Penebangan juga meningkatkan secara signifikan
kemungkinan lahan hutan pada akhirnya akan dibuka untuk kegunaan lain,
termasuk pertanian skala kecil, peternakan industri, atau ladang rumput
untuk ternak. Bahkan, penebangan seringkali mensubsidi aktifitas
pembangunan berikut-berikutnya.
Perkebunan
Hutan hujan Amazon kadang dibuka juga untuk pendirian pabrik bubur
kertas dan kertas, kayu, dan produksi fiber. Di tahun 2006, perusahaan
Brazil menanam 627.000 hektar pabrik industri hutan, sebuah peningkatan
sebesar 13% dari tahun 2005.
Pertambangan
Pertambangan di Amazon Brazil saat ini menyebabkan penggundulan hutan
terbatas akibat diambilnya tindakan keras pada penambang tidak resmi
yang dikenal sebagai garimpeiros. Industri besi gubal mungkin memiliki
peran terbesar sebagai penggerak penggundulan hutan di bidang
pertambangan dengan mengkonsumsi kayu untuk menghasilkan arang sebagai
bahan bakan produksi baja.
Berburu
|

Simpanan karbon di lahan hutan yang cocok untuk berbagai tanaman
(bawah). Diambil dari Woods Hole Research Institute's Readiness For
REDD: A Preliminary Global Assessment Of Tropical Forested Land
Suitability For Agriculture
|
Meski berburu tidak menyebabkan penggundulan hutan, ini bisa memiliki
dampak pada ekologi hutan. Jumlah besar kehidupan liar yang diambil dari
Amazon setiap tahunnya – yang lebih banyak digunakan untuk memenuhi
permintaan pasar daripada konsumsi lokal – telah menyebabkan “hutan
kosong” di beberapa wilayah. Bagian-bagian dan daerah di sekitar tempat
penebangan dan penambangan yang umumnya terpengaruh.
Dengan tumbuhnya permintaan dunia akan komoditas pertanian yang
diproduksi di Amazon, wilayah ini makin terpengaruh oleh kekeringan,
fragmentasi, dan kebakaran hutan, semuanya yang menjadi makin butuk
dengan perubahan iklim. Dampak sinergis dari tekanan ini, ditambah
dengan munculnya feedstock baru, masuknya pengembangan kelapa sawit, dan
ekspansi berkelanjutan dari infrastruktur, memberikan gambaran besar
mengenai masa depan Amazon.
Masa depan Amazon
Pasar
Alasan dibukanya lahan di Amazon adalah suatu keterpaksaan: lahan yang
murah dan meningkatnya permintaan akan komoditas yang digerakkan oleh
gelombang dari Cina dan tumbuhnya ketertarikan pada biofuel.
Faktor-faktor tersebut telah menolong Brazil menjadi sebuah superpower
di bidang agrikultur – eksportir daging sapi, kapuk, kopi, jus jeruk,
kedelai, dan gula terbesar dunia, di luar produk-produk lain – dalam
kurun waktu kurang dari satu generasi. Pemilik lahan Amazon telah
mengerti nilai lahan mereka berlipat ganda setiap 4-5 tahun di
daerah-daerah yang satu dekade lalu berupa hutan hujan alami. Pasar
menyebabkan penggundulan hutan dan akan berlanjut di masa depan, walau
dua pengembangan dapat mempercepat proses ini: kelapa sawit dan generasi
selanjutnya dari biofuel yang berdasarkan pada teknologi etanol
selulosid.
Minyak kelapa Amazon
 Harga
pasar untuk minyak mentah dan minyak sayur dari Januari 2003 hingga
Desember 2007. Data diperoleh dari FAOstat dan World Bank.
Pertanian potensial untuk kedelai, kelapa, dan tebu di Amazon Brazil
(atas).
|
Pengumuman di Juli tahun 2008 bahwa pihak Pengembangan Lahan Malaysia
FELDA akan menetapkan 100.000 hektar (250.000) perkebunan kelapa sawit
di Amazon Brazil adalah mengejutkan – 2,3 juta kilometer persegi dari
hutan hujan Brazil cocok untuk perkebunan tanaman minyak yang dapat
dimakan. Saat ini sedikit minyak kelapa komersil yang diproduksi di
daerah tersebut karena tradisi alami petani Brazil dan masalah hama,
namun masuknya industri maju produsen Malaysia bisa menjadi sebuah
contoh dan dengan cepat meningkatkan keberadaan minyak kelapa sebagai
bentuk baru penggunaan lahan. Sebagai bibit minyak yang menghasilkan
pasar tertinggi, minyak kelapa sepertinya menawarkan hasil keuangan yang
lebih baik daripada peternakan dan perkebunan kedelai dengan
mekanisasi, aktifitas agrikultur paling dominan di Amazon Brazil, dan
akan memperkerjakan jumlah pekerja yang lebih besar (perkebunan kelapa
sawit secara kasar membutuhkan satu pekerja untuk 8-10 hektar, sementara
satu koboi dapat mengerjakan 4.000-5.000 ekor ternak yang digembalakan
di ratusan hektar lahan). Ekspansi kelapa sawit di Amazon sepertinya
akan difasilitasi dengan proyek infrastruktur yang sedang dilakukan di
wilayah ini, termasuk pembangunan jalan, ekspansi pelabuhan, dan proyek
hidroelektrik baru. Produsen kelapa sawit bisa juga mendapat keuntungan
dari “subsidi penebangan” di mana kayu yang dihasilkan dari suatu bidang
lahan menolong menutup kerugian dari pembangunan sebuah perkebunan.
Sebelum kenaikan harga minyak kelapa baru-baru ini, penebangan telah
menjadi elemen kunci dari keuntungan perkebunan kelapa sawit di Asia
Tenggara.
Etanol selulosid
Walau etanol selulosid ini belum menjadi sesuatu yang nyata, perusahaan
bioteknologi telah mengeluarkan jumlah uang yang besar untuk riset dan
pengembangan. Setelah teknologi ini sempurna, Amazon bisa saja menjadi
korban awal dari gelombang pengubahan hutan skala besar untuk stok
energi baru. Diperkirakan hasil sebesar 70 galon etanol untuk per ton
biomass, meratakan hutan hujan menjadi feedstock dapat menghasilkan
15.000 galon etanol seharga 30.000-40.000 dollar per hektar. Satu juta
hektar lahan dapat menghasilkan keuntungan 7 milyar dollar. Lahan dapat
ditanam kembali dengan feedstock yang tumbuh cepat untuk produksi ke
depannya.
Gambaran besar
Berdasarkan pada sejarah, Amazon telah terbukti tahan terhadap perubahan
iklim, gangguan manusia dalam skala besar oleh populasi pra Kolumbia,
dan beberapa periode kebakaran serta kekeringan ekstrim saat kejadian
milenial seperti el Niño. Walau begitu serangan gencar dari tekanan
dunia yang mempengaruhi Amazon ini berbeda. Belum pernah sebelumnya
wilayah ini mengalami dampak serentak dari hilangnya dan terdegradasinya
hutan skala besar, fragmentasi, kebakaran hutan, dan perubahan iklim.
Para peneliti sedang bekerja untuk mengerti mengenai dampak potensial
dari perubagan iklim pada hutan hujan terbesar di dunia. Beberapa contoh
menunjukkan bahwa beberapa bagian Amazon akan mengalami kenaikan
temperatur dan berkurangnya hujan, sementara bagian lain akan mendapat
hujan lebih, namun perdebatan ini masih jauh dari selesai jika membahas
mengenai ramalan sensitifitas dan responsifitas ekosistem wilayah
tersebut terhadap meningkatnya level CO2.
|
 Peta
Amazon tahun 2030, menunjukkan kerusakan akibat kekeringan, penebangan,
dan pembukaan hutan, diperkirakan iklim 10 tahun terakhir diulang di
masa depan. Lihat teks untuk detail lebih jauh. PPT hujan. Peta dari
Nepstad et al (2008).
|
Sedikit yang diketahui mengenai perubahan masa kini di Amazon hanya
memunculkan sedikit kenyamanan. Pembukaan lahan besar-besaran yang
dibuat oleh ladang rumput ternak dan pertanian kedelai menyerap
kelembaban dari bagian-bagian hutan di sekitarnya, sementara angin
merobohkan pepohonan, menipiskan kanopi, dan menyebabkan sinar matahari
mencapai dasar hutan. Ini mengeringkan dedaunan yang rontok dan membunuh
pepohonan. Pohon yang sekarat merontokkan daun dan batang-batangnya,
menciptakan rabuk setinggi lutut yang rawan kebakaran dan membakar hutan
yang selamat dari pembukaan lahan untuk pertanian di dekatnya. Meski
kebakaran ini kecil, mereka menyebabkan kerusakan yang signifikan pada
ekosisten yang tidak tahan api. Tiga kebakaran yang berulang pada
periode beberapa tahun dapat melenyapkan keseluruhan hutan.
Saat vegetasi berubah menjadi asap, kapasitas kemampuan regenerasi hujan
di hutan berkurang – sebanyak separuh dari kelembaban di beberapa
bagian Amazon didaurulang melalui evapotranspirasi. Lebih sedikit pohon
berarti lebih sedikit hujan, sementara asap tebal dari kebakaran
diketahui menghalangi pembentukan awan dan mengurangi hujan. Efek ini
tidak terbatas pada daerah lokal. Penelitian yang dilakukan oleh Roni
Avissar dari Duke University menunjukkan bahwa perubahan di Amazon akan
memberikan dampak yang lebih luas, dengan penggundulan hutan
mempengaruhi turunnya hujan dari Meksiko hingga Texas dan Teluk Meksiko.
Bagaimana perubahan ini akan mempersulit dan mempengaruhi Amazon pada
jangka panjang masih belum jelas – beberapa perkiraan mengerikan, dan
lainnya tidak begitu. Tapi semuanya memunculkan kekhawatiran bagi mereka
yang mencoba melindungi hutan.
|
 Peta
kecocokan tanah untuk agrikultur termekanisasi di wilayah Pan-Amazon.
Larangan melingkupi lereng (lebih dari 2%), resiko banjir dan tanah yang
buruk (ultisol, tanah hidromorfik, pasir, dan litosol). Peta dari
Nepstad et al (2008).
|
Di tahun 2003, sebuah simulasi oleh Peter Cox dan kolega-koleganya di
Hadley Center for Climate Prediction and Research menyalakan alarm dan
kontroversi saat mereka meramalkan “kematian” signifikan hutan hujan
Amazon pada pertengahan abad dan keruntuhan virtual dari ekosistem pada
tahun 2100. Ramalan ini, yang dievaluasi hanya pada dampak kenaikan
konsentrasi CO2 atmosfer pada temperatur dan hujan di wilayah tersebut,
selanjutnya dipudarkan oleh contoh-contoh, meramalkan hasil yang lebih
dipercepat akibat interaksi dari iklim dan perubahan penggunaan lahan.
Sebuah penelitian yang dikeluarkan awal tahun ini oleh Daniel Nepstad
dan kolega-koleganya meramalkan bahwa 55 persen hutan Amazon akan
“dibuka, ditebangi, rusak karena kekeringan, atau terbakar” dalam 20
tahun ke depan jika penggundulan hutan, kebakaran hutan, dan tren iklim
terus bertambah cepat. Kerusakan akan melepaskan 15-26 milyar ton karbon
ke atmosfer, menambah siklus balik yang akan memperburuk pemanasan dan
degradasi hutan di wilayah tersebut. Penuh kekhawatiran, Nepstad
mengatakan bahwa skenario ini konservatif – hilangnya hutan dan emisi
dapat menyebabkan jauh lebih buruk.
Nepstad dan ilmuwan lain menunjuk kekeringan di tahun 2005 sebagai arah
di mana Amazon sedang menuju. Kekeringan itu, yang baru-baru ini lebih
dihubungkan pada pemanasan di Atlantik dari pada El Niño, adalah yang
terburuk dalam ingatan. Setelah sungai-sungai mengering, masyarakat
terpencil akan terisolasi dan perniagaan akan melambat hingga berhenti.
Ribuan kilometer persegi lahan yang terbakar bulanan, melepaskan lebih
dari 100 juta ton kubik karbon ke atmosfer.
Meski tampaknya tak terhindarkan untuk Amazon terbakar, diubah menjadi
ladang rumput ternak dan pertanian kedelai, atau diubah menjadi savana
akibat perubahan iklim, kecenderungan yang muncul menunjukkan bahwa ada
alasan untuk percaya bahwa Amazon dapat terhindar dari yang terburuk. Di
masa depan yang didasari oleh ketidakpastian akan gambaran dampak
pemanasan global dan perubahan besar di ekonomi internasional, adalah
para penggerak yang sama-lah yang memegang kunci penyelamatan Amazon.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar